Aku tau... kau dekat dengan seseorang...
mungkin sangat dekat... kedekatan yang membuat diri ini semakin jauh untuk
mendekati diri mu... berkirim pesan pun ku tak berani, beruntung ku masih
memiliki secuil keberanian untuk menghalau keputusasaan ini. kegalauan yang
ku rasa semakin berkibar seiring berjalannnya waktu. Sungguh malang nasib.
Berlebihan.... Mungkin iya...
hati siapa yang kuat melihat seseorang
yang diharapkan untuk menemani hari-hari ini, tengah bersama orang lain. Inilah
kenyataannya... inilah yang harus dihadapi... bukan malah lari untuk mencari
pengganti. terus dan terus menyemangati diri sendiri untuk memperjuangkan apa
yang di inginkan tanpa bermaksud mengambil hak orang lain.
Pesan terus ku kirim.... entah dia sudah
bosen namun ku tak begitu peduli..*maafkan atas keegoisan diri ini*.. jawaban
mu begitu indah, sangat singkat.... mungkin pesan ku tak begitu penting
dibandingkan dengan si "DIA"... wajar.....
perahu harapan terus ku gayung agar sampai
di tepi pengharapan, menghindari hantaman ombak keputusasaan, menjauh dari
santapan Hiau kegalauan. Harus ku gayuh.... inilah pilihan yang harus
diputuskan.. Mati dalam pengharapan yang tidak perjuangkan atau hidup dengan
memperjuangkan Bidadari Kecil Ku sampai beberapa tahun ke depan [~2,5]
~~~ ku sampaikan salam rindu tiada batas,
untuk diri mu yang tengah berada dalam hangatnya kebersamaan keluarga ~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nama